Seiri, atau sortir, merupakan langkah pertama dan fundamental dalam metode 5R yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas di tempat kerja. Menurut Hiroyuki Hirano, seiri adalah proses pemisahan barang-barang menjadi dua golongan: barang yang diperlukan dan yang tidak diperlukan. Barang yang tidak diperlukan, yang dapat termasuk item yang tidak, belum, atau jarang digunakan, harus dipisahkan dari area kerja utama. Kristianto Jahja mendefinisikan seiri sebagai proses menyingkirkan barang-barang yang tidak diperlukan dari tempat kerja. Tujuan utama dari seiri adalah menciptakan lingkungan kerja yang lebih rapi, terorganisir, dan efisien.
Sebagai contoh nyata, PT. Candi menerapkan seiri dengan membedakan dan memisahkan barang yang masih digunakan dan yang tidak. Barang yang mungkin akan diperlukan di masa mendatang ditempatkan di area terpisah. Implementasi seiri di PT. Candi telah menunjukkan peningkatan efisiensi dalam pengelolaan inventaris dan mempermudah akses ke alat dan bahan yang sering digunakan.
Melalui penerapan ini anda bisa melakukan berbagai macam efesiensi di tempat kerja seperti:
Melalui seiri, langkah pertama dari metode 5R, individu dan organisasi dapat mewujudkan lingkungan kerja yang optimal, yang merupakan kunci untuk mencapai produktivitas dan keberhasilan dalam dunia kerja yang kompetitif.
Selain itu, penerapan konsep 5R adalah landasan kokoh untuk menyongsong era industri. Konsep ini juga mencakup penerapan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerja secara benar, karena memiliki tempat kerja yang tertata rapi, bersih, dan tertib membuat lebih mudah bagi individu untuk melakukan pekerjaan mereka sendiri.
Dengan kemudahan bekerja, empat sasaran industri: efisiensi kerja, produktivitas kerja, kualitas kerja, dan kesejahteraan kerja dapat dipenuhi dengan mudah. Ini adalah kebutuhan industri yang sedang berkembang di era globalisasi.
Perusahaan dan karyawan menikmati manfaat 5R. Indikator keberhasilan implementasi 5R termasuk pekerjaan lancar, kualitas tinggi, biaya dapat di tekan, pengiriman tepat waktu, keamanan terjamin, dan tanggung jawab moral tinggi terhadap lingkungan perusahaan.
Perusahaan menghadapi kesulitan dalam menerapkan 5R karena komitmen dan disiplin dari semua pihak, dimulai dari manajemen puncak hingga bawah. Komitmen ini sangat penting bagi perusahaan untuk menerapkan 5R.
Selain itu, memerlukan pembentukan sistem 5R yang bertujuan untuk menanamkan pemikiran 5R pada setiap anggota perusahaan. Untuk membuat konsep sistem 5R sendiri, diperlukan sumber daya manusia yang berpengalaman.